Sampling batubara
Sampling
adalah proses pengambilan sebagian komoditas dari seluruh komoditas yang akan
diperiksa kualitasnya. Seluruh komoditas tersebut disebut populasi, sedangkan
bagian komoditas yang terambil disebut sample atau conto. Tujuan sampling ialah mendapatkan
contoh yang lain kualitasnya bisa mewakili kualitas seluruh populasi. Faktor
utama yang menentukan tingkat kesulitan suatu sampling ialah heterogenitas
komponen – komponen pembentuk populasi. Batubara merupakan material yang
mempunyai tingkat heterogenitas sangat tinggi, baik secara fisik maupun secara
kimia, oleh karena itu, sampling batubara yang baik tidak mudah dilakukan,
padahal hasil yang mewakili seluruh populasi merupakan tuntutan utama semua
pihak terkait. Sampling yang baik ialah sampling yang disamping dilakukan dengan
akurat dan presisinya tinggi, sehingga conto mewakili seluruh populasi dengan
baik, jumlah conto yang terambilnya harus dapat ditangani.
Karena
tak seorang tahu berapa nilai kualitas sesungguhnya suatu komoditas, maka
metode sampling, sample preparation,
dan analysis dianggap tidak pernah
ada yang 100 % sempurna, nilai kualitas yang didapat dari suatu pengukuran
hanyalah nilai pendekatan, nilai yang paling dekat dengan nilai sesungguhnya
adalah nilai rata - rata hasil analisa yang didapat oleh sebanyak mungkin
pemeriksa, dengan menggunakan metode standar yang sama.
Berdasarkan
pada pengambilan sample pada material curah (bulk material atau run of mine) dapat dibedakan atas manual
sampling dan mechanical sampling. Manual sampling adalah cara pengambilan sample
dengan menggunakan alat yang dipegang langsung dengan tangan sedangkan mechanical sampling adalah cara
pengambilan sample dengan menggunakan alat mekanis / mesin. Secara garis besar sampling dibagi
menjadi 4 golongan dilihat dari tempat pengambilan dimana batubara berada dan
tujuannya yaitu: Exploration sampling, Pit sampling, Production sampling,
dan loading sampling (barging dan transhipment).
Exploration sampling
dilakukan pada tahap awal
pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel sampling pada outcrop
atau lebih detail lagi dengan cara pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling
ditahap ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara secara global yang
merupakan pendeteksian awal batubara yang akan dieksploitasi. Pit sampling dilakukan setelah eksplorasi bahkan bisa hampir bersamaan
dengan proses tambang didalam satu pit atau block penambangan
dengan tujuan lebih mendetailkan data yang sudah ada pada tahap eksplorasi. Pit
sampling ini dilakukan oleh pit control untuk mengetahui kualitas
batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengontrol
kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short term. Pit
sampling ini juga dapat dilakukan dengan pemboran atau dengan channel
pada face penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas batubara
yang dalam proses ditambang.
Production
sampling dilakukan
setelah batubara diproses diprocessing plant dimana proses ini dapat
merupakan penggilingan (crushing) pencucian (washing), penyetokan
dan lain - lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas
batubara yang akan dijual atau dikirim kepada pembeli supaya kualitasnya sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak,
dengan diketahuinya kualitas batubara distockpile atau dipenyimpanan
sementara kita dapat menentukan batubara yang mana yang cocok untuk dikirim kebuyer
tertentu dengan spesifikasi batubara tertentu pula, baik dengan cara mencampur (blending)
batubara - batubara yang ada distockpile atau dengan single source dengan memilih
kualitas yang sesuai.
Loading
Sampling dilakukan pada saat batubara dimuat
dan di kirim kepada pembeli baik menggunakan barge maupun menggunakan
kapal, biasanya dilakukan oleh independent company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh
penjual (shipper) dan pembeli (buyer). Tujuannya adalah
menentukan secara pasti kualitas batubara yang dijual yang nantinya akan
menentukan harga batubara itu sendiri karena ada beberapa parameter yang
sifatnya fleksibel sehingga harganya fleksibel tergantung kualitas aktual pada saat batubara dikapalkan
Pit sampling / Sampling
tambang
Dilakukan setelah eksplorasi bahkan bisa hampir bersamaan
dengan proses tambang didalam satu pit atau block penambangan
dengan tujuan lebih mendetailkan data yang sudah ada pada tahap eksplorasi. Pit
sampling ini dilakukan oleh pit control untuk mengetahui kualitas
batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengontrol
kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short term. Pit
sampling ini juga dapat dilakukan dengan pemboran juga dengan channel
pada face penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas batubara
yang dalam proses ditambang.
Sampling Pit dilakukan untuk studi
kualitas secara khusus didaerah tambang yaitu :
a.
Untuk
mengetahui kualitas dari batubara kotor atau batubara oksidasi tinggi, yang
pada saat penambangan ditinggalkan karena kualitasnya tidak memenuhi standar
atau tidak diketahui. Hasil analisa sampling akan merekomendasi apakah layak
dipakai untuk permintaan produksi kualitas rendah, untuk blending, perencanaan pencucian atau tidak akan diproduksi karena
kualitasnya sangat rendah.
b.
Untuk
mempelajari delution source (sumber
delusi yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kenaikan ash).
c.
Untuk
mengetahui keadaan seam - seam minor yang berada dilokasi penambangan seam - seam utama, karena faktor ketebalan dan harga kualitasnya
dapat diproduksi secara menguntungkan.
Dalam penentuan pengambilan sampel batubara dalam area
tambang / pit metode yang di gunakan yaitu :
1.
Sampel Channel / channel sampling
Pengambilan conto channel
pada prinsipnya sama dengan pengambilan conto coring. Coring diambil
dari pemboran sedangkan channel
diambil dari outcrop. Untuk
pengambilan conto dari outcrop,
berikut intruksi kerja Coal sampling
dengan metode channel sampling yaitu
:
a.
Tentukan
lokasi outcrop batubara yang dapat
mewakili dari top sampai bottom.
b.
Bersihkan
outcrop batubara dari kotoran (soil) dan batubara lapuk sepanjang conto
yang akan diambil.
c.
Buat
sodetan secara merata dari top sampai
bottom batubara, lebar kurang lebih
20 cm, tebal kurang lebih 5 cm atau sampai batubara segar, panjang setebal
vertikal outcrop batubara.
d.
Ambil
conto batubara dari top sampai bottom secara merata, sebanyak kurang
lebih 3 kg.
e.
Jika
pada seam batubara yang di sampling terdapat banyak parting ambil contoh batubara per - ply, kurang lebih 3 kg. Conto
di masukan dalam kantong plastik per ply di tulis kode dan interval conto pada
plastik conto dan kertas label (kertas label di usahakan tidak kontak langsung
dengan batubara). Plastik Conto di ikat dengan kuat (conto batubara tidak berkontaminasi
dengan udara)
Gambar 1.1 Prosedur
chanel sampling
Sampling
batubara pada crusher
Crusher merupakan mesin yang dirancang
untuk mengurangi batuan yang besar menjadi kecil sesuai ukuran seperti kerikil
atau debu batu. Crusher digunakan
untuk mengurangi ukuran atau bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih
lanjut. Crusher merupakan alat yang
digunakan dalam proses crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan
untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan
proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap yaitu primary Crushing , secondary
Crushing dan fine
Crushing.
Kondisi
batubara dalam keadaan Moving Stream yaitu
batubara berada dalam tempat penyimpanan sementara. Dalam kondisi moving stream, increment conto diambil per satuan jumlah berat atau waktu
tertentu pada saat batubara tersebut dipindahkan, sehingga contoh yang terambil
dapat mewakili seluruh populasi. Metode pengambilan sampel diCrushing Plant (CP) dalam menentukan
jumlah increment yang harus diambil yaitu dengan menggunakan acuan American Society for Testing Material (ASTM) dengan rumus :
N1= N X (Total - Tonage) / 1000
NB = akar (Total - tonage )/1000
N1 = Jumlah increment yang diperlukan
N =
Jumlah initial increment ( ASTM = 35 )
1.
Teknis pengambilan sample batubara dalam crusher
.
Batubara
yang berasal dari ROM ataupun lokasi tambang (Pit) akan didumping
masuk kehopper yang kemudian akan
langsung digiling (crusher).
Selanjutnya batubara dibawa oleh Conveyor
menuju stockpile. Ketika berada dicrusher
inilah sample yang akan diambil. Berikut teknis pengambilannya :
- Sampler harus siap dilokasi, tepatnya dibagian conveyer yang berjalan setelah melewati proses pengilingan.
- Ketika dumptruk datang dan siap untuk dumping,
sampler akan siap diposisi untuk mengambil sample batubara yang akan datang
menghampirinya.
- Alat yang dipakai untuk mengambil sample adalah sekop dengan berat 3 kg
(sesuai dengan petunjuk laboratorium).
- Ketika batubara datang maka sampler akan siap mengambil batubara tadi
dengan meletakan sekop diatas conveyer.
- Syarat pengambilan adalah ketika dumptruk telah dumping sebanyak dua kali. Untuk menghindari bias saat analisis laboratorium.
- Sample akan diambil menggunakan karung yang akan dilapisi plastik sample. masing – masing karung
berisi 6 kali
sekop sample.
- Setelah sample selesai
diambil, maka sample akan ditulis identitasnya. Apakah berasal dari ROM atau pit agar jelas lokasi dari sample tersebut.
Terimkasih Semoga bermanfaat.... Minta saran Yah,,, klo da yg lebih menguasai teknik sampling batubara... ( Viva HMTA "07") STTNAS...