hi wellcome to my blogger

my life is my adventur (if we never try we'll never know)

JENIS DAN GENESA BAHAN GALIAN MANGAN DAERAH ANJIR, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY).(proposal seminar mangan)

LATAR BELAKANG
Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan lainnya.

Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis. Pirolusit dan Psilomelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan utama bijih mangan.

Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar di banyak lokasi, yang secara individu umumnya berbentuk kantong atau lensa berukuran kecil dengan kadar yang bervariasi.Cadangan mangan yang telah diketahui sekitar 5,35 juta ton,sedangkan cadangan yang sedang ditambang berjumlah 4,90 ton saat ini,terdapat empat usaha pertambangan mangan yang telah berproduksi.Salah satu diantaranya merupakan tambang mangan tertua yaitu PD Kerta Pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, sedang tiga perusahaan lainnya adalah swasta nasional.Meskipun tempat penemuan pertama didaerah Jawa Barat tetapi endapan yang diusahakan terlebih dahulu adalah yang yang terdapat di Kliripan, Kulon Progo, Yogyakarta.


Mangan termasuk ke dalam kelompok logam feroalloy bersama-sama dengan nikel, niobium, molibdenum, tungsten, vanadium, kobalt dan titanium. Kelompok logam feroalloy inilah yang memegang peranan penting dalam menunjang kemajuan teknologi selama ini dan belum ditemukan penggantinya.
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan industi korek api.

POSISI GEOGRAFI DAERAH PENELITIAN
Secara administrasi daerah Anjir terletak di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Letak geografis daerah terletak pada. 7°45´00˝ -7°52'30"BT dan 110°00'00''-110°07'30''LS. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Yogyakarta, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan sebelah selatan berhadapan dengan samudra Hindia dengan luas area 4 km x 6 km(24 km¬¬2), peta yang digunakan peneliti adalah Master Peta Rupa Bumi lembar Bagelen (1408-213) Skala peta 1:25.000
Daerah penelitian terletak lebih kurang 35 kilometer ke arah Barat dari pusat kota Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Untuk lokasi yang sulit dicapai dan mempunyai morfologi yang cukup tinggi dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui jalan setapak.

LANDASAN TEORI
1.1. Bahan Galian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, maka komoditas tambang dikelompokan menjadi 5 golongan meliputi :
a. Mineral Radioaktif meliputi : radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian radioaktif lainnya;
b. mineral logam meliputi : litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin;
c. mineral bukan logam meliputi : intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu gamping untuk semen;
d. batuan meliputi : pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; dan
e. batubara meliputi: bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut.

1.2. Geologi
Mula jadi
a. Cebakan Terrestial
Menurut Park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :
- Cebakan hidrothermal.
- Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik
- Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
- Cebakan metamorfosa
- Cebakan laterit dan akumulasi residual
Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual.
Cebakan sedimen laut mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa-lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam cekungan terdekat. Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi dengan sedimen klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsur karbon organik. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air.
Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung lebih kecil, yaitu 15-30% Mn.

b. Nodul
Istilah nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsur pasir, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal.
Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berupa gumpalan-gumpalan dengan diameter berkisar dari 10 cm sampai 20 cm.
Di samudra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sedimen pasifik bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zona ini, nodul mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur.
Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Fragmen batuan, atau nodul lainnya.
1.3. Tinjauan Mengenai Mangan (Mn)
Mangan ditemukan dalam bentuk biji tunggal (native metal) maupun dalam bentuk biji campuran (complex metal). Tetapi dialam biji mangan jarang ditemukan dalam bentuk logam tunggal (native metal). Umumnya berasosiasi dengan biji besi sebagai endapan residu dan mineral barit sebagai mineral oksidasi sekunder. Terdapat dalam batuan sedimen metamorf maupun dalam batuan metamorf
Unsur mangan mempunyai nomor atom 25 dan berat atom 55 dengan tingkat oksidasinya 7, 6, 4, 3 dan 2. Dalam sistem periodik unsur menempati perioda ke 4 dengan golongan VIIIB.
1. Proses diagenesa
Secara konseptual, keterdapatan endapan mineral logam di berbagai daerah erat hubungannya dengan variasi kontrol litologi yang berfungsi sebagai tempat kedudukan dan batuan pembawa mineralisasi serta adanya sumber panas (heat sources). Ada yang dijumpai dilapangan baik batuan gamping maupun batuan gunungapi yang lazim sebagai batuan samping yang merupakan tempat kedudukan mineralisasi mangan, sehingga menarik untuk dieksplorasi.
Mangan di Jawa umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batugamping yang terletak didalam atau diatas batuan volkanik seperti tufa, breksi. Biji mangan didapatkan sebagai Pirolusit , Psilomelan dan Wad (massa seperti tanah). Karena kenampakan atau bentuknya didaerah penambangan mangan (Mn) daerah penelitian orang mempunyai istilah setempat yaitu “meling” untuk Pirolusit yang menunjukan seperti serat, secara umumnya Pirolusit adalah barit. Pada saat ini mangan yang ditambang terbatas pada bijih berkadar MnO2 diatas 75%. Asosiasi Pirolusit adalah Psilomelan, kadang-kadang rhodonit dan rodhokhrosit.
2. Jenis-jenis Mineral Bijih yang Mengandung Mangan (Mn) (Mangan group).
Menurut Sukandarrumidi (2004) dikenal 4 jenis mineral bijih yang mengandung mangan (Mn) yaitu:
-Pirolusit βMnO2, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-6), berwarna abu-abu kehitaman. Dibawah mikroskop bijih Pirolusit mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya, dan warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai kumpulan kristal yang relatif kasar, Pirolusit juga terdapat sebagai kristal berbentuk jarum yang halus
-Hollandite (Ramsdellit) Rumus kimianya Ba2 (MnO2)8 ¬= Ba2Mn8016 berkilap logam (brilliant metalic), terdapat bersama-sama dengan Pirolusit dalam massa kristalin berbutir kasar. Dibawah mikroskop bijih kedua jenis logam tersebut menunjukkan warna yang sama yaitu putih kekuningan, perbedaanya Pirolusit lebih cemerlang dibanding Hollandite. Disamping itu Hollandite lebih lunak dibanding Pirolusit
-Kriptomelan Rumus kimia K2Mn8O16 = K2 (MnO2)8. Dibawah mikroskop bijih mineral ini terdapat dalam macam-macam bentuk antara lain sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsentris berselang-seling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga es dan massa berbentuk
-Psilomelan Rumus kimia (Ba H2O)2 Mn5O10. Merupakan massa masif karena berwarna hitam. Dibawah mikroskop bijih Psilomelan sulit dibedakan dari Kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya hampir sama, sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana Psilomelan lebih lemah dibanding Kriptomelan.
1. 4. Teknik Penambangan Mangan
Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan. Apabila depositnya terletak didekat permukaan, teknik penambangan dengan sistem tambang permukaan/terbuka lebih sesuai diterapkan. Apabila depositnya terdapat jauh dipermukaan maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan sistem gophering lebih sesuai seperti yang telah dilakukan didaerah Kliripan Kecamatan Nanggulan, Kabupaten, Kabupaten Kulon Progo.
1.5. Pengolahan dan Pemanfaatan Mangan
Biji mangan (Mn) 95% dimanfaatkan untuk industri baja. Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan industi korek api.

1 komentar:

  1. ternyata indonesia kaya sumber daya ya,tapi sayang belum dapat dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat,seperti yang diamanatkan dalam undang undang dasar

    BalasHapus